Sapi Glonggongan

Rupanya paham ingin mendapat keuntungan sebesar-besarnya membuat para pedagang daging khususnya di Indonesia menghalalkan segala cara dalam bisnisnya, salah satunya adalah dengan menggunakan teknik glonggongan. Teknik ini konon bisa menaikkan takaran berat daging yang dijual dengan menambah kadar air di dalam daging.

Kadar air tentu saja berpengaruh besar dalam penimbangan berat daging. Air biasa sendiri memiliki berat 1000 kilogram per liter. Padahal biasanya daging glonggongan bisa mengandung 5 Liter air tiap sapi. Coba bayangkan berapa keuntungan penjual dan kerugian pembeli. Tentunya air yang biasanya dijual terpisah di pasaran seharga 500 rupiah bisa naik harganya menjadi 5000 bila dijual bersama daging sapi.

Menurut saya, ide gila ini pertama terpikir oleh seseorang yang membeli daging ayam mentah. Biasanya penjual ayam mencuci ayam agar bersih. Saat pembeli membawa ayam di kresek, ayam terasa berat, dan akhirnya sadarlah bahwa air bisa memperberat daging...

Untuk menghindari daging glonggongan, sebaiknya Anda pandai dalam memilih.

1. Daging Glonggongan biasanya terlihat basah dan menggembung.

2. Coba tekan dagingnya, apabila daging terasa empuk berarti normal, bila kenyal berarti ada kemungkinan itu daging glonggongan

3. Tanyakan pada penjual, bila sang penjual berani menjual daging berukuran besar dengan harga dibawah rata-rata, sebaiknya Anda sedikit curiga, apalagi pada penjual yang belum kenal.

4. Amatilah daging dengan seksama, bila pucat berarti ada kemungkinan glonggongan.

5. Cobalah menyobek daging sedikit saja sehingga terbentuk sayatan. Coba tekan daging perlahan-lahan, bila ada air mengucur ataupun mengalir, berarti berkembungkinan daging glonggongan. Tapi sebaiknya izin dulu kepada penjualnya...

Semoga sukses...!

1 comments:

http://sarden-kita.blogspot.com said...

Tidak hanya ayam dan sapi yang di glonggong ikanpun juga :'( *Baru tahu
Lihat: https://www.facebook.com/video.php?v=1548527855382194

(Nb.Buka dulu facebooknya)

Post a Comment