Dampak Komunisme

Sering kali komunisme diartikan sebagai paham dimana rakyat adalah segalanya, dan semua harus sesuai kehedak rakyat, walaupun dalam prosesnya dibutuhkan ketegasan berlebih dan kekerasan.

Namun marilah kita lihat bahwa paham seperti memerlukan seorang pemimpin yang kuat, berkemauan dan berkemampuan untuk mengendalikan keinginan rakyat. Coba bayangkan apabila setiap orang memiliki keinginan berbeda dan beberapa dari mereka saling bertentangan, pasti akan terjadi kerusuhan hebat hanya untuk memaksakan kehendak suatu pihak.

Paham komunis ini pernah merembet dan meresap di negeri Indonesia ini, dampaknya kesenjangan sosial pun terjadi dan mulai terjadilah Gerakan 30 September . Sebenarnya gerakan semacam ini adalah gerakan yang dilakukan oleh golongan kelompok kecil yang didalangi oleh pihak ketiga. Sehingga terjadi permusuhan dan diskriminasi terhadap golongan tertuduh G30SPKI pada saat itu. Padahal PKI hanya sebuah partai layaknya partai-partai yang sekarang bermunculan di Indonesia. Namun tampaknya pemerintah sudah menganggap bahwa paham komunis adalah kriminal.

Oleh karena itu, Presiden Soeharto sangat menentang paham komunisme di masa Orde Baru. Di samping anarkis, komunisme malah justru menimbulkan diskriminasi, karena komunisme hanya akan memperkuat pihak - pihak atau golongan yang sudah kuat, dan menutup kesempatan pihak perintis. Akhirnya, kesenjangan sosial pun terjadi.

Sebagai contoh yang konkret mengenai dampak komunisme, adalah negara RRC (Republik Rakyat Cina) . Negara ini sudah menganut paham komunisme sejak lama, mungkin dampak positifnya adalah tumbuh dan berkembangnya pertumbuhan sektor industri seperti home industri dll. Namun dampak negatifnya lebih bahaya dan membahayakan.

Sebagaimana kita dengar dan kita tahu dari media massa seperti televisi dll, terkadang negeri penganut komunisme ini menghalalkan segala cara demi kepentingan mereka. Sebagai contoh, mereka menggunakan bahan terlarang melamin di bahan makanan dan banyak dari mereka yang berbisnis illegal dengan menjual obat-obatan terlarang. Sebagai kesimpulan, paham Komunisme seringkali membuat orang lebih berkesempatan melakukan pelanggaran peraturan. Jadi untuk mengendalikan kekuatan komunis, dibutuhkan sosok pemimpin yang kuat untuk mengatur situasi.

0 comments:

Post a Comment