Kiamat Tahun 2012

Hokya, jumpa lagi bersama saya, sekarang ini saya mau ngasi tahu ke Anda sekalian mengenai isue terjadinya kiamat di tahun 2012. Tapi ini cuma isue lho, jangan terlalu berharap... Oiya kebetulan saya cuma ngopi paste dari indicaindici.blogspot.com

Begini artikelnya

btw, hari ini biasa aja. cumaa pas pelajaran biologi tadi, pak mono, nyeritain tentang yang isu kiamat taun 2012, ga banyak sih, tapi gue jadi keinget artikel yang gue baca taun lalu di Kompas, yaituuuuu BAKAL ADA BADAI MATAHARI di taun 2012, yang sama aja KIAMAT bakal ada. aslinya gue ga pernah percaya ramalan ramalan ginian, kan ada tuh yang bilang kiamat taon 2034 blablbal, nah setelah baca artikel itu gue jadi aga aga takut, soalnya yang ini kan pake ilmu gitu loh meeeen, pake analisis para fisikawan ilmuwan kimiawan karyawan dan apalah yang -wanm -wan. dan sejak saat itulah gue kepirannn...... deg mampus deh, taun 2012 pan 3 taon lagi ye? nah guenya aja masi gini, jaaah brarti gue baru masuk kuliah dong tuh, so sad banget sih gueeeeh.

owyeaaah, gue juga uda dapet kisi-kisi materi UAN yang bakal keluar tar. yeahssss. oyaaa, barusan gue nyari artikel tentang tuh badai matahari, buat lo yang penasaran, bacalah pren, emang panjang, tapi komplit kok infonya.... selamat membaca yaa, jangan takut menn, 3 taon agi kok, tenang ajaaaa.... SEGERALAH BERTOBAT yaw men men....


From: script intermedia news

Hari Kiamat Diramalkan 12 Desember 2012

Hari kiamat sudah seringkali diramalkan. Entah sudah berapa kali hari kehancuran dunia itu diprediksi.
Namun, tak ada yang lebih meresahkan dengan ramalan hari kiamat dari Suku Maya.
Ramalan suku, yang dulunya dikenal sangat
maju dalam ilmu pengetahuan ini, kini menyebar lewat internet dan meresahkan.

Pada manuskrip kalender bangsa Maya, yang dianggap kalender paling akurat, memuat kejadian dan ramalan selama kurun waktu antara 3113 SM sampai 2012 M.
Nah, dari kalender itulah, mereka meramalkan bahwa pada 12 Desember 2012, hari kiamat tiba.
Ramalan itu tidak menyebut secara pasti hari kiamat. Di sana disebutkan dalam bahasa Maya sebagai The End of Times.

Dalam kalender bangsa Maya yang sangat tersohor itu, diramalkan bahwa pada periode 1992-2012 bumi akan "dimurnikan", selanjutnya peradaban manusia sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru.
Dalam sejarah peradaban kuno dunia, bangsa Maya dikenal menguasai pengetahuan tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna, penghitungan perbintangan yang rumit serta metode pemikiran abstrak yang tinggi.

Kesempurnaan dan akurasi dari penanggalannya membuat orang takjub.
Sekelompok masyarakat yang misterius ini tinggal di wilayah selatan Mexico sekarang (Yucatan) Guetemala, bagian utara Belize dan bagian barat Honduras. Banyak sekali pyramid, kuil dan bangunan-bangunan kuno yang dibangun oleh Maya yang masih dapat ditemui di sana.

Banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang ditinggalkan mereka.
Para arkeolog percaya bahwa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari peninggalannya seperti buku-buku, meja-meja batu dan cerita-cerita yang bersifat mistik.

Kontroversi
Tetapi betulkah, hari kiamat akan tiba pada tahun 2012 mendatang?
Dalam buku Apocalypse 2012 (Lawrence E Joseph: 2007), penulis berdarah Lebanon yang menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi Aerospace Consulting Corporation di New Mexico ini dipaparkan dengan sangat jelas dan juga ilmiah tentang kemungkinan terjadinya bencana alam di tahun tersebut.
Bencana itu antara lain, siklus aktivitas matahari yang memuncak di tahun 2012 yang menyebabkan panas yang luar biasa di bumi, terlebih atmosfer sudah mengalami penipisan dan bolong di beberapa bagian sehingga selain memanaskan bumi dengan radikal juga melelehkan es di kutub dan juga menimbulkan badai serta topan yang dahsyat.

Medan magnet bumi yang berfungsi sebagai pertahanan utama bumi terhadap radiasi sinar matahari mulai retak. Pergeseran kutub juga tengah berlangsung.
Tata surya tengah memasuki medan awan energi antarbintang. Awan itu mengaktifkan dan merusak keseimbangan matahari serta atmosfer planet-planet.
Para ahli geofisika Rusia berpendapat bahwa ketika bumi akan memasuki awan energi tersebut di tahun 2012 hingga 2020 dan akan menimbulkan bencana besar yang belum pernah ada sebelumnya.

Imuwan menyatakan dinosaurus serta spesies lainnya telah punah akibat tumbukan asteroid raksasa 65 juta tahun silam.
Menurut siklus yang diperhitungkan secara ilmiah, seharusnya hal itu sudah terjadi lagi di saat-saat sekarang.
Menariknya, ramalan bangsa Maya (juga suku Hopi, Mesir Kuno, dan beberapa suku kuno lainnya) di dalam kalendernya dengan detil mengungkapkan jika tahun 2012 merupakan akhir sekaligus awal zaman baru.
Bagaikan kelahiran seorang anak manusia, maka kelahiran zaman baru ini akan dipenuhi dengan darah.

Kitab kuno dari Cina, I Ching, juga menyatakan akan terjadi bencana besar di tahun 2012.
Badai Matahari
Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari.
Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.

Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, Sri Kaloka, menjelaskan badai matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME).
Flare adalah ledakan besar di atmosfer matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima.
Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.

Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia.
"Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti," ujar Sri seperti dikutip di Kompas.com.

Langkah Antisipatif
Dari matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio.
Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet mumi berlangsung selama beberapa hari.

Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung.
Objek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio.

Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.
Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.

Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk.
Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.

Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.
Perubahan densitas elektron akibat cuaca antariksa, jelas peneliti dari PPSA Lapan, Effendi, dapat mengubah kecepatan gelombang radio ketika melewati ionosfer sehingga menimbulkan delai propagasi pada sinyal GPS.
Perubahan ini mengakibatkan penyimpangan pada penentuan jarak dan posisi.

Selain itu, komponen mikroelektronika pada satelit navigasi dan komunikasi akan mengalami kerusakan sehingga mengalami percepatan masa pakai, sehingga bisa tak berfungsi lagi.
Saat ini Lapan telah mengembangkan pemodelan perencanaan penggunaan frekuensi untuk menghadapi gangguan tersebut untuk komunikasi radio HF.
"Saat ini tengah dipersiapkan pemodelan yang sama untuk bidang navigasi," tutur Bambang.


****************************************************************************************************************


from: id.shvoong.com

Isu yang belakangan ini memang selalu membuat kita bergidik, rasanya kehidupan di bumi ini sudah semakin singkat, faktor yang menyebabkannya adalah dari perkiraan tekhnologi modern yang sudah sangat akurat ditambah dengan perkiraan manusia yang katanya bisa memprediksi kapan terjadinya hari yang mengenaskan tersebut.

Walaupun sebegitu akuratnya data yang diterima baik itu di buktikan dengan perangkat modern atau kepercayaan sekelompok orang, satu hal yang saya katakan disini adalah data yang terakurat ada pada sang pencipta yang tahu kapan dan waktunya DIA berbuat sesuatu.
Salah satu yang memberikan data yang akurat tersebut adalah suku Maya yang disebut mempunyai ilmu Falak dan Sistem Penanggalan Yang Akurat dan disebutkan bahwa akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga menimbulkan terhentinya semua aktivitas di bumi. Seperti yang di beritakan bahwa akan ada badai yang disebut Badai Antariksa dan berbagai dampaknya kepada bumi.
Akibat dari Gelombang Galaksi tersebut adalah :
Pertama : Terjadi ledakan di permukaan atmosfer Matahari yang menimbulkan badai Antariksa
Kedua : Miliaran ton gas superpanas berisi partikel dilontarkan ke luar angkasa
Ketiga : Sebaran partikel ini dapat menyebabkan gangguan navigasi/magnet pada bumi
Keempat : Gangguan pada sistem Satelit, Sistem Pembangkit Listrik dan gangguan pada Frekuensi Radio.
Saat ini, setelah berita ini di munculkan, para ahli dibidang sains, kedirgantaraan, penerbangan maupun ahli antariksa, membuat s

0 comments:

Post a Comment