Ular Raksasa di Indonesia

Kembang Wangi merupakan ular ke-124 yang ditangkap pawang Darmanto (40). Untuk menangkap hewan melata jenis sawa kembang Paiton Reticulasus tersebut diperlukan waktu tiga hari. Ular itu ditemukan di semak-semak kawasan hutan Kampung Tuo, Jambi.

''Sebelum menemukan ular itu, saya mendapat wisik. Dalam mimpi itu, saya melihat lampu pijar yang sangat terang. Merasa ada sesuatu yang istimewa, saya kemudian nglakoni guna mencari kejelasan arti wisik itu,'' tutur Darmanto, pawang ular asal Pacitan, Jatim.

Dari laku olah batin itu, dia mengaku mendapat kejelasan keberadaan ular raksasa di kawasan hutan Jambi, tepatnya di pinggir Sungai Batanghari.

''Untuk menangkap ular-ular tertentu, saya menggunakan ilmu sirep, banda rante dan gendam. Sebelum menangkap Kembang Wangi, saya meminta izin kepada kepala suku Kampung Tuo,'' ungkapnya.

Setelah berhasil ditangkap, lanjut bapak empat anak itu, diperlukan 67 orang untuk mengangkat ular Kembang Wangi itu. Kemudian ular tersebut diangkut menggunakan mobil pikap menuju ke Jawa. ''Sejak tertangkap sekitar 19 bulan lalu, ular ini sudah saya ajak berkeliling Pulau Jawa, khususnya Jatim. Terakhir, sebelum di Curug Sewu, Patean, Kendal, ular itu berada di Wonosobo.

Dia menjelaskan, selama 19 bulan Kembang Wangi sudah memakan 67 ekor anjing. Yang dimakannya, khusus anjing berkelamin jantan dan berbulu cokelat. ''Ini sesuai dengan wisik yang saya terima, sebelum menangkap ular itu. Hewan anjing yang akan dihidangkan harus sehat, tubuhnya tidak ada luka dan kutu. Ular ini telah berusia 150 tahun, dan saya perkirakan dapat hidup 4-5 abad,'' paparnya.

Muncul Keraguan

Kembang Wangi tidak hanya eksotis dan eksentrik, tetapi juga memunculkan pro dan kontra, yang akhirnya berbuah keraguan. Berkait dengan ukuran fisik yang diklaim sebagai ular jenis sawa kembang terbesar dan terpanjang se-Asia Tenggara yang pernah ditemukan, dua wartawan asing datang untuk membuktikan kabar tersebut.

Dua wartawan itu, John Aglionby dan Stephen J Fleay, terperangah. Sebab, ukuran fisik Kembang Wangi khususnya panjang tubuh ular ternyata tak sesuai dengan yang dikabarkan, yaitu 14,58 meter. Setelah beberapa kali dilakukan pengukuran , panjang ular diketahui hanya 6,5 meter (SM, 2/1).

''Pengukuran yang dilakukan John tak optimal, karena tubuh ular dalam keadaan meliuk. Selain itu, tubuh ular bersifat elastis. Dalam kondisi tertentu tubuh ular bisa menyusut/pendek, sebaliknya juga dapat memanjang,'' jelas Darmanto, yang mengaku sejak usia tujuh tahun menggeluti dunia ular.

Keturunan keempat Mbah Nasi, pawang ular di Pacitan, tersebut mengatakan, untuk mengukur panjang ataupun besar tubuh Kembang Wangi, melalui media supranatural.

''Ukuran fisik ular itu juga sudah diteliti tim dari Universitas Muhammadyah


SALATIGA

Setelah warga Kelurahan Ledok, Argomulyo Salatiga menemukan ular phyton, giliran warga Dukuh Cungkup RT 06/RW VI Kelurahan Salatiga juga menemukan ular sejenis dengan ukuran yang lebih besar.

Penemuan ular raksasa di tengah Kota Salatiga itu bermula dari kecurigaan Ny Mujio (40) yang ternak ayamnya setiap hari jumlahnya berkurang. Setelah diteliti ternyata di dekat kandang ayamnya di belakang rumah ada seekor ular ukuran panjang lima meter dan diameter 20 cm.

Ular yang sering dijuluki puspa kajang itu akhirnya ditangkap Wisnu (20), pada Kamis (19/7). Pemuda ini mengaku bersama Umar (21) saat menangkap ular di bawah almari di ka-mar kosong di belakang rumah milik Ny Mujio.

Wisnu mengatakan, awalnya Ny Mujiyo mengira ular itu selembar kain batik (jarik), karena posisinya melingkar. Namun setelah diamati, kain batik itu tiba-tiba berjalan.

Nyonya Mujio akhirnya sadar bahwa yang diduga kain batik itu ternyata ular yang mencoba naik (merayap) ke atas almari. Ny Mujiyo terkejut dan lari keluar rumah sambil meminta tolong warga.

Wisnu dan Umar yang rumahnya berdekatan, datang ke lokasi. Kedua pemuda ini berhasil menangkap ular phyton tersebut tapa mengalami kesulitan. Saat ditangkap ular itu melilit almari. Wisnu hanya menggunakan linggis (besi panjang), untuk membuka lilitan ular tersebut.

"Jarang sekali ada ular raksasa di kampung ini. Biasanya hanya ular kecilkecil saja," kata Wisnu.

Warga sekitar masih was-was dengan temuan ular raksasa itu karena diperkirakan masih ada satu ular di sekitar rumah Ny Mujiyo. Kekhawatiran warga disebabkan banyak anak-anak di sekitarnya, sedangkan rumahnya juga berdekatan.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Ledok Argomulyo Salatiga juga menemukan ular raksasa di kandang ayam milik warga. Ular itu sempat memangsa beberapa ekor ayam. K-13/SR

Ular Terbaru tapi Palsu



BARU-BARU ini, muncul sebuah foto udara yang membuat heboh Malaysia. Seekor ular raksasa berenang di Sungai Baleh, Sibu, Serawak, bagian utara Kalimantan yang masuk wilayah Malaysia. Hiii...

Sebuah foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut. Ular berwarna hitam itu sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah hutan rawa yang rimbun. Air beriak di kiri kanannya. Kabarnya, foto itu diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009 lalu.

Foto itulah yang menjadi perdebatan luas di Malaysia saat ini. Kalimantan memang memiliki ular-ular raksasa. Namun selama ini, ular yang besar yang baru ditemukan adalah sejenis sanca atau python atau masyarakat Kalimantan menyebutnya ular sawah, yang panjangnya belasan meter.

Namun ular yang terlihat di foto dan beredar luas di internet, termasuk Youtube, jauh lebih panjang dan besar dibanding temuan python selama ini. Diperkirakan panjangnya 100 kaki atau sekitar 33 meter.

Gambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian diterbitkan oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal, pekan lalu. New Straits Times di Kuala Lumpur juga memuat foto tersebut yang kemudian dirilis oleh The Telegraph, Inggris.

Ada juga yang tidak memercayai foto itu dan menganggapnya rekayasa semata. Hal ini karena terlalu jauhnya pengambilan gambar ular tersebut. Benar atau tidak, foto itu sudah membuat masyarakat di sekitar Serawak, khususnya Sibu, ketakutan. Sebab, sungai itu merupakan urat nadi transportasi masyarakat selama ini.

Berdasarkan legenda yang hidup di masyarakat setempat, memang dipercaya tentang adanya anaconda di kawasan tersebut yang bernama Nabau. Menurut kepercayaan, Nabau merupakan ular dengan panjang 80 meter dengan kepala naga dan tujuh lubang hidung. Masyarakat desa yang tinggal di Sungai Baleh Borneo memercayai makhluk mistik tersebut. Selain itu, masyarakat memang sering melihat ular-ular besar di kawasan itu.

Nah, pertanyaannya, bila foto itu asli, apakah ular yang terlihat itu sejenis python atau anaconda? Hingga kini memang belum ditemukan adanya anaconda di Kalimantan, kecuali dalam film Anaconda: The Hunt For The Blood Orchid yang laris itu.

Rekor ular terpanjang saat ini memang anaconda (eunectes) dari Amazone. Anaconda merupakan keluarga boa. Panjang anaconda yang baru ditemukan adalah 50 kaki, namun para ilmuwan percaya ada anaconda yang panjangnya 80 kaki, bahkan 100 kaki dari temuan kulit ular tersebut oleh sebuah ekspedisi ilmuwan Inggris tahun 1992. Dalam keluarga anaconda, menurut situs lingkungan Mongabay, yang terbesar adalah anaconda hijau (Eunectes murinus). Panjangnya mencapai 43 meter.

Python Asia adalah ular terpanjang kedua. Ilmuwan menyebutnya Asiatic Reticulated Python (Python reticulatus). Python terpanjang yang ditemukan di kawasan Kalimantan panjangnya 33 kaki, dan merupakan rekor dunia sanca terpanjang saat ini. Para ilmuwan percaya panjang python bisa mencapai 50 kaki atau sekitar 15 meter.

Bedanya, anaconda lebih langsing dan ahli berenang. Sementara python lebih gemuk dan hanya suka kelembapan, bukan di air. Anaconda menggigit mangsanya sampai mati sebelum menelan, sementara python menggunakan kekuatannya dengan membalut mangsa sampai tulang-belulangnya hancur atau tak bergerak lagi, kemudian ditelan bulat-bulat.

Awal Februari, para ilmuwan menemukan fosil ular seberat sebuah mobil kecil. Ular itu diperkirakan bisa melumat binatang seukuran sapi. Monster sepanjang 45 kaki bernama Titanoboa sangat besar dan hidup dengan memakan buaya dan kura-kura raksasa. Beratnya mencapai 1,25 ton. Ia biasa merayap di sekitar hutan-hutan tropis Amerika Selatan 60 tahun silam.

0 comments:

Post a Comment