Kecurangan Ujian Nasional

Ada yang Dijaga Polisi, Ada yang Bebas Mencontek

Liputan6.com, Jakarta: Untuk pengamanan Ujian Nasional, beberapa sekolah dijaga polisi. Di SMA Negeri 70 Jakarta, misalnya, kehadiran polisi sempat mengundang polemik karena dianggap bisa membuat peserta ujian makin tegang. Namun, hal ini dibantah Kepala Sekolah SMAN 70, Drs. Pono Fadlullah, karena polisi hanya menjaga ruang penyimpan naskah ujian. Sedangkan siswa peserta ujian mengaku tak terganggu dengan kehadiran polisi.

Di Polewali, Sulawesi Barat, yang terjadi sebaliknya. Pengawasan UN di sebagian sekolah yang ada terlihat longgar. Sejumlah siswa di sebuah sekolah kejuruan di Kecamatan Wonomulyo, terlihat bebas mencontek dengan beragam cara. Bahkan, ada juga siswa yang saling menukar jawaban soal ujian. Sayangnya, pihak sekolah enggan berkomentar atas longgarnya pengawasan UN.(ADO/Taufan Yuda dan Edy Junaedi)

Edaran jawaban

Sejumlah guru mengungkapkan berbagai kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan ujian nasional di kantor Indonesian Corruption Watch (ICW) hari ini.

Imam Taufik, guru SMA di Garut, membenarkan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional, seperti beredarnya jawaban ujian sampai ke siswa dan kehadiran tim sukses ujian nasional. "Ini nyata-nyata ada dan terjadi," tegasnya.
Imam menjelaskan, dua tahun yang lalu dirinya menjadi panitia pengawas ujian nasional. Pada saat itu juga sudah terjadi kecurangan dan hal itu, menurut dia, sudah menjadi rahasia umum. "Sesama guru dan pengawas sudah tahu sama tahu saja," ujarnya.
Senada dengan Imam, Werdiyanti, guru SMP di Jakarta Barat, membenarkan adanya kebocoran soal. Hal itu terbukti ketika dia menjadi pengawas dan menemukan seorang siswa memiliki selembar kertas kecil yang berisi kunci jawaban soal Bahasa Inggris yang sedang diujikan. Kemudian dirinya mengambil lembar jawaban itu dan mencocokkan dengan soal. "Ternyata jawabannya benar. Kalau begitu percuma saja saya capek-capek mengajar selama tiga tahun, kalau siswanya sudah dapat kunci jawaban," ujarnya.
Koordinator Koalisi Pendidikan, Lody Paat, meminta Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional untuk menyelidiki kasus kecurangan ujian nasional itu. Guru-guru yang telah memberikan informasi mengenai kecurangan ujian nasional, menurut dia, harus dilindungi dan tidak boleh mendapatkan tekanan dari siapapun.
Rini Kustiani

0 comments:

Post a Comment