Bukan di Empat Mata

Setelah menjalani masa skorsnya selama kurang lebih 3 minggu, akhirnya pembawa acara favorit kita, Tukul Arwana pada tanggal 1 Desember 2008 (tepat hari pertama turunnya harga BBM) bisa tampil kembali di layar kaca.

Kembalinya Bang Tukul rupanya disambut hangat oleh para pemirsa, buktinya dalam acara pertamanya setelah 3 minggu libur dapat menarik audience dan banyak pemirsa yang nonton di studio.

Memang asal usul hukuman skors itu sebenarnya akibat dari Bang Tukul sendiri. Dalam suatu acara utamanya (Empat Mata), Bang Tukul melakukan kesalahan dengan menyuruh Sumanto (sang kanibal) mempraktekkan cara makan-nya. Hal ini tentu saja melanggar peraturan karena acara talkshow seperti Empat Mata biasanya tidak memiliki izin untuk adegan berbahaya seperti itu. Di samping itu, seharusnya dibubuhi kalimat seperti "Don't try this at home", atau "Dilakukan oleh tenaga profesional,jangan ditiru".

Pihak Komisi Per-Film-an Indonesia rupanya telah memberi 2 warning sebelumnya. Yang Pertama mengenai tradisi Empat Mata untuk cipika - cipiki (Cium Pipi Kanan - Cium Pipi Kiri). Yang kedua, aduh saya lupa :-) Dan peringatan terakhir adalah acara Sumanto tersebut.

Untuk mengganti kekosongan dalam masa skorsnya, acara Empat Mata diganti dengan Tanda Mata, yang dibintangi oleh Parto Patrio dan seorang juara kontes lawak. Namun banyak pemirsa yang kurang senang, karena lawakannya terlihat dibuat-buat dan tidak sebanding dengan Tukul Arwana. Di samping itu, ada pula rumor dan isu yang tersebar bahwa Bang Tukul masih menjalani hidupnya dan bekerja sambilan sebagai penjual makanan.

Setelah masa skors habis, rupanya Bang Tukul tetap semangat menjalani hidupnya. Alhasil, acara bernama "Empat Mata" pun diganti dengan "Bukan Empat Mata". Semoga sukses...!!!

0 comments:

Post a Comment